Minggu, 02 Desember 2012

Nilai Ekonomi Dari Pendidikan



NILAI EKONOMI DARI PENDIDIKAN

LATAR BELAKANG

Perkembangan ilmu dan penerapan teknologi di era pasar bebas, menuntut kesiapan sumber daya manusia (SDM) yan berkualitas. Pengembangan SDM yang berkualitas tidak dapat dipisahkan dari peranan pendidikan ekonomi. Dengan demikian, tenaga-tenaga pengajar profesional dalam bidang pendidikan ekonomi semakin dibutuhkan, baik dalam dunia pendidikan (pendidikan tinggi, menengah, dan pendidikan dasar), maupun bidang-bidang lain yang membutuhkan pendidikan ekonomi dalam meningkatkan Sumber Daya Manusianya.
Pendidikan ekonomi pada dasarnya merupakan suatu bidang kajian atau pembelajaran tentang bagaimana menyiapkan individu manusia sebagai pelaku ekonomi yang memiliki wawasan dan sikap (melek) ekonomi, sesuai tuntutan perkembangan jamannya. Dengan demikian, lulusan program ini diharapkan tidak hanya dapat menjadi pendidik ekonomi di berbagai jenjang pendidikan, tetapi juga di berbagai lembaga yang bertugas mengelola, meneliti, serta mengembangkan pendidikan ekonomi.

TUJUAN PENDIDIKAN
Program Studi Pendidikan Ekonomi bertujuan menghasilkan lulusan yang bergelar Doktor Pendidikan dalam bidang Pendidikan Ekonomi yang memiliki:
  1. Kemampuan dalam melakukan PMB di bidang Pendidikan Ekonomi, baik pada pendidikan formal maupun pendidikan non formal.
  2. Kemampuan melakukan penelitian kuantitatif dan kualitatif di bidang Pendidikan Ekonomi dalam skala populasi yang lebih luas, mampu melakukan penelitian kualitatif, dan lebih khusus penelitian pengembangan model pembelajaran Pendidikan Ekonomi baik pada pendidikan formal maupun pendidikan non formal.
  3. Kemampuan melakukan pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan dengan Pendidikan Ekonomi

Pendidikan sebagai Investasi
Pendidikan dalam pandangan tradisional selama sekian dekade dipahami sebagai bentuk pelayanan sosial yang harus diberikan kepada masyarakat, dalam konteks ini pelayanan pendidikan sebagai bagian dari public service atau jasa layanan umum dari negara kepada masyarakat yang tidak memberikan dampak langsung bagi perekonomian masyarakat, sehingga pembangunan pendidikan tidak menarik untuk menjadi tema perhatian, kedudukannya tidak mendapat perhatian menarik dalam gerak langkah pembangunan.
Opini yang berkembang justru pembangunan sektor pendidikan hanyalah sektor yang bersifat memakan anggaran tanpa jelas manfaatnya (terutama secara ekonomi). Pandangan demikian membawa orang pada keraguan bahkan ketidakpercayaan terhadap pembangunan sektor pendidikan sebagai pondasi bagi kemajuan pembangunan disegala sektor.
Ketidakyakinan ini misalnya terwujud dalam kecilnya komitmen anggaran untuk sektor pendidikan. Mengalokasikan anggaran untuk sektor pendidikan dianggap buang-buang uang yang tidak bermanfaat. Akibatnya alokasi anggaran sektor pendidikanpun biasanya sisa setelah yang lain terlebih dahulu.
Cara pandangan ini sekarang sudah mulai tergusur sejalan dengan ditemukannya pemikiran dan bukti ilmiah akan peran dan fungsi vital pendidikan dalam memahami dan memposisikan manusia sebagai kekuatan utama sekaligus prasyarat bagi kemajuan pembangunan dalam berbagai sektor.

2 komentar: